Selasa, 14 November 2017

Apa Itu Hosting !?



 Hosting adalah tempat atau jasa internet untuk membuat halaman website yang telah anda buat menjadi online dan bisa diakses oleh orang lain. Sedangkan Hosting Itu Sendiri Adalah : jasa layanan internet yang menyediakan sumber daya server-server untuk disewakan sehingga memungkinkan organisasi atau individu menempatkan informasi di internet berupa HTTP, FTP, EMAIL atau DNS. 
Server hosting terdiri dari gabungan server-server atau sebuah server yang terhubung dengan jaringan internet berkecepatan tinggi.

 Jenis – Jenis Layanan Hosting yang Ada :
1. web hosting standard
web hosting standard cocok untuk webmaster pemula atau profesional yang membutuhkan kehandalan hosting prima tanpa perlu khawatir lagi terhadap biaya yang akan dikeluarkan bagi semua kalangan. 

2. Email hosting
Email hosting ini sangat cocok untuk perusahaan yang ingin memiliki email account pribadi dengan domain sendiri. Dengan memiliki akun email pribadi, secara otomatis akan menaikan citra perusahaan anda karena tidak menggunakan domain orang lain alias gratisan, seperti yahoo, gmail atau layanan gratis lainnya. Anda juga bisa memiliki alamat mail seperti namaanda@perusahaananda.com, karena hal ini sangat penting untuk memperlihatkan kepastian atau eksistensi perusahaan Anda secara nyata.
Layanan yang kami sediakan mendukung beberapa fitur aplikasi umum seperti webmail, pop3 dan SMPT, IMAP, dan push mail untuk Blackberry, sehingga akan mempermudah Anda dalam penggunaan.

3. Cloud Hostig
Akses website yang cepat membuat anda merasa nyaman dan menambah daya tarik bagi pengunjung. Dapatkan segera hosting dengan berbagai kelebihan:
 
Sensasi layanan hosting premium namun tetap terjangkau

Bandwidth sangat besar, cepat, real tanpa quota

Unlimited Features, semua diberikan untuk Anda

Auto Healing Technology, dengan teknologi ini kemungkinan downtime menjadi sangat kecil, karena saat terjadi kerusakan hardware, akan diganti hardware lainnya tanpa harus membongkar server Cloudflare Technology, menjadikan akses lebih cepat dari seluruh dunia

4. Small Reseller
Small Reseller cocok untuk yang ingin memulai bisnis hosting dengan kehandalan hosting prima tanpa khawatir dengan biaya yang mahal bagi semua kalangan.

5.  Suite hosting
Suite hosting merupakan layanan hosting non shared, atau biasa di sebut dengan dedicated hosting. Dengan suite hosting dari Indowebsite, anda memiliki semua resource server, kami tidak membatasi penggunaan RAM maupun prosesor, karena, dalam suite hosting satu server hanya berisi satu akun, yakni akun anda sendiri.


 


Kamis, 09 November 2017

bebeapa pahlawan yang ada di indonesia

Pahlawan Nasional Aceh 
       Achmad Soebardjo, pejuang kemerdekaan Indonesia, menteri luar negeri

Mr. Raden Achmad Soebardjo Djojoadisoerjo (lahir di Karawang, Jawa Barat, 23 Maret 1896 – meninggal 15 Desember 1978 pada umur 82 tahun) adalah tokoh pejuang kemerdekaan Indonesia, diplomat, dan seorang Pahlawan Nasional Indonesia. Ia adalah Menteri Luar Negeri Indonesia yang pertama. Achmad Soebardjo memiliki gelar Meester in de Rechten, yang diperoleh di Universitas Leiden Belanda pada tahun 1933.



       Cut Nyak Dhien, pejuang perang Aceh

Cut Nyak Dhien (ejaan lama: Tjoet Nja’ Dhien, Lampadang, Kerajaan Aceh, 1848 – Sumedang, Jawa Barat, 6 November 1908; dimakamkan di Gunung Puyuh, Sumedang) adalah seorang Pahlawan Nasional Indonesia dari Aceh yang berjuang melawan Belanda pada masa Perang Aceh. Setelah wilayah VI Mukim diserang, ia mengungsi, sementara suaminya Ibrahim Lamnga bertempur melawan Belanda. Ibrahim Lamnga tewas di Gle Tarum pada tanggal 29 Juni 1878 yang menyebabkan Cut Nyak Dhien sangat marah dan bersumpah hendak menghancurkan Belanda.



       Cut Nyak Meutia, pejuang perang Aceh

Tjoet Nyak Meutia (Keureutoe, Pirak, Aceh Utara, 1870 – Alue Kurieng, Aceh, 24 Oktober 1910) adalah pahlawan nasional Indonesia dari daerah Aceh. Ia dimakamkan di Alue Kurieng, Aceh. Ia menjadi pahlawan nasional Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Presiden Nomor 107/1964 pada tahun 1964.



        Iskandar Muda, Sultan Aceh
Sultan Iskandar Muda (Aceh, Banda Aceh, 1593 atau 1590 – Banda Aceh, Aceh, 27 September 1636) merupakan sultan yang paling besar dalam masa Kesultanan Aceh, yang berkuasa dari tahun 1607 sampai 1636. Aceh mencapai kejayaannya pada masa kepemimpinan Iskandar Muda, dimana daerah kekuasaannya yang semakin besar dan reputasi internasional sebagai pusat dari perdagangan dan pembelajaran tentang Islam. Namanya kini diabadikan di Bandar Udara Internasional Sultan Iskandar Muda di Aceh.


       Panglima Polim, pejuang perang Aceh
Panglima Polem bernama lengkap Teuku Panglima Polem Sri Muda Perkasa Muhammad Daud adalah seorang panglima Aceh. Sampai saat ini belum ditemukan keterangan yang jelas mengenai tanggal dan tahun kelahiran Panglima Polem, yang jelas ia berasal dari keturunan kaum bangsawan Aceh. Ayahnya bernama Panglima Polem VIII Raja Kuala anak dari Teuku Panglima Polem Sri Imam Muda Mahmud Arifin yang juga terkenal dengan Cut Banta (Panglima Polem VII (1845-1879). Mahmud Arifin merupakan Panglima Sagoe XXII Mukim Aceh Besar.


       Teuku Muhammad Hasan, pejuang kemerdekaan Indonesia, gubernur Sumatera
Teuku Muhammad Hasan adalah Gubernur Wilayah Sumatera Pertama setelah Indonesia merdeka , Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia pada tahun 1948 hingga tahun 1949 dalam Kabinet Darurat. Selain itu ia adalah seorang pejuang kemerdekaan dan pahlawan nasional Indonesia.


        Teuku Nyak Arif, pejuang kemerdekaan Indonesia, gubernur Aceh pertama

Teuku Nyak Arif adalah Pahlawan Nasional Indonesia. Ia juga merupakan Residen/gubernur Aceh yang pertama periode 1945–1946. Pada masa perjuangan kemerdekaan Indonesia, saat Volksraad (parlemen) dibentuk, Teuku Nyak Arif terpilih sebagai wakil pertama dari Aceh.


        Teuku Umar, pejuang perang Aceh

Teuku Umar (Meulaboh, 1854 – Meulaboh, 11 Februari 1899) adalah pahlawan kemerdekaan Indonesia yang berjuang dengan cara berpura-pura bekerjasama dengan Belanda. Ia melawan Belanda ketika telah mengumpulkan senjata dan uang yang cukup banyak.


       Teungku Chik di Tiro, pejuang perang Aceh
Teungku Chik di Tiro Muhammad Saman (Tiro, Pidie, 1836 – Aneuk Galong, Aceh Besar, Januari 1891) adalah seorang pahlawan nasional dari Aceh.



        I Gusti Ngurah Rai – kolonel (anumerta), Pahlawan Nasional Indonesia
Kolonel TNI Anumerta I Gusti Ngurah Rai (lahir di Desa Carangsari, Petang, Kabupaten Badung, Bali, Hindia Belanda, 30 Januari 1917 – meninggal di Marga, Tabanan, Bali, Indonesia, 20 November 1946 pada umur 29 tahun) adalah seorang pahlawan Indonesia dari Kabupaten Badung, Bali.
I Gusti Ketut Pudja – gubernur Sunda Kecil, Pahlawan Nasional Indonesia
Ide Anak Agung Gde Agung – menteri Indonesia, Pahlawan Nasional Indonesia
Untung Suropati – Pahlawan Nasional Indonesia



       I Gusti Ketut Pudja
I Gusti Ketut Pudja (lahir 19 Mei 1908 – meninggal 4 Mei 1977 pada umur 68 tahun) adalah pahlawan nasional Indonesia. Ia ikut serta dalam perumusan negara Indonesia melalui Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia mewakili Sunda Kecil (saat ini Bali dan Nusa Tenggara).
I Gusti Ketut Pudja juga hadir dalam perumusan naskah teks proklamasi di rumah Laksamana Maeda. Ia kemudian diangkat Soekarno sebagai Gubernur Sunda Kecil.Pada tahun 2011, I Gusti Ketut Pudja ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia sebagai pahlawan nasional bersama 6 orang lainnya






         Untung Suropati
 Untung Surapati (Bahasa Jawa: Untung Suropati) (terlahir Surawiroaji, lahir di Bali, 1660 – meninggal dunia di Bangil, Jawa Timur, 5 Desember 1706 pada umur 45/46 tahun) adalah seorang tokoh dalam sejarah Nusantara yang dicatat dalam Babad Tanah Jawi. Kisahnya menjadi legendaris karena mengisahkan seorang anak rakyat jelata dan budak VOC yang menjadi seorang bangsawan dan Tumenggung (Bupati) Pasuruan.
Kisah Untung Surapati yang legendaris dan perjuangannya melawan kolonialisme VOC di Pulau Jawa membuatnya dikenal sebagai pahlawan nasional Indonesia. Ia telah ditetapkan sebagai pahlawan nasional Indonesia berdasarkan S.K. Presiden No. 106/TK/1975 tanggal 3 November 1975.




           Sultan Ageng Tirtayasa
Sultan Ageng Tirtayasa (Banten, 1631 – 1683) adalah putra Sultan Abdul Ma’ali Ahmad dan Ratu Martakusuma yang menjadi Sultan Banten periode 1640-1650. Ketika kecil, ia bergelar Pangeran Surya. Ketika ayahnya wafat, ia diangkat menjadi Sultan Muda yang bergelar Pangeran Ratu atau Pangeran Dipati. Setelah kakeknya meninggal dunia, ia diangkat sebagai sultan dengan gelar Sultan Abdul Fathi Abdul Fattah.



        MR. Syafrudin Prawiranegara 
Mr. Syafruddin Prawiranegara lahir di Serang Banten pada tanggal 28 Februari 1911 dan meninggal di Jakarta 15 Februari 1989 pada umur 77 tahun, adalah pejuang pada masa kemerdekaan Republik Indonesia yang juga pernah menjabat sebagai Presiden/Ketua PDRI (Pemerintah Darurat Republik Indonesia) ketika pemerintahan Republik Indonesia di Yogyakarta jatuh ke tangan Belanda saat Agresi Militer Belanda II pada tanggal 19 Desember 1948.
Syafruddin Prawiranegara telah berhasil menyelamatkan eksistensi Republik Indonesia pada waktu Belanda melancarkan agresi militer kedua. Ketika Presiden Sukarno dan Wakil Presiden Hatta serta sebagian pejabat negara ditawan Belanda pada tanggal 19 Desember 1948, Syafruddin yang saat itu menjabat Menteri Kemakmuran sedang berada di Bukittinggi, Sumatera Barat. Bersama dengan Teuku Muhammad Hasan dan Kolonel Hidayat, ia mengambil inisiatif untuk membentuk Pemerintahan Darurat.



         Hj. Fatmawati Soekarno
Ayah bernama Hassan Din dan ibunya bernama Siti Chadijah,keduanya  merupakan keturunan Puti Indrapura, salah seorang keluarga raja dari Kesultanan Indrapura, Pesisir Selatan, Sumatera Barat. Ayahnya merupakan salah seorang tokoh Muhammadiyah di Bengkulu.
Beliau adalah istri dari Presiden Indonesia pertama Soekarno (menikah 01-06-1943). Ia menjadi Ibu Negara Indonesia pertama dari tahun 1945 hingga tahun 1967 dan merupakan istri ke-3 dari Presiden Pertama Indonesia, Soekarno. Ia juga dikenal akan jasanya dalam menjahit Bendera Pusaka Sang Saka Merah Putih yang turut dikibarkan pada upacara Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di Jakarta pada tanggal 17 Agustus 1945.



            Prof. Dr. Hazairin


Prof. Dr. Hazairin (lahir di Bukittinggi, Sumatera Barat, 28 November 1906 – meninggal di Jakarta, 11 Desember 1975 pada umur 69 tahun) adalah seorang pakar hukum adat. Ia menjabat Menteri Dalam Negeri dalam Kabinet Ali Sastroamidjojo I.



            Nani Wartabone
Nani Wartabone, (lahir 30 Januari 1907 – meninggal di Suwawa, Gorontalo, 3 Januari 1986 pada umur 78 tahun), yang dianugerahi gelar “Pahlawan Nasional Indonesia” pada tahun 2003, adalah putra Gorontalo dan tokoh perjuangan dari provinsi Gorontalo. Perjuangannya dimulai ketika ia mendirikan dan menjadi sekretaris Jong Gorontalo di Surabaya pada 1923. Lima tahun kemudian, ia menjadi Ketua Partai Nasional Indonesia (PNI) Cabang Gorontalo

ini adalah beberapa pahlawan yang ada di indonesia

Rabu, 08 November 2017

Mengetahui Macam-Macam Demokrasi Lengkap dengan Penjelasanya

Dalam postingan sebelumnya, kita telah membahas tentang penegrtian demokrasi, ciri-ciri dan prinsip demokrasi. Kali ini kita akan mengulas kembali tentang demokrasi, dalam postingan sebelumnya dikatakan bahwa Demokrasi merupakan bentuk pemenerintahan dimana semua warga negaranya memiliki hak yang setara dalm pengambilan keputusan yang diharapkan dapat merubah hidup mereka. Demokrasi tersebut mencakup kondisi sosial, ekonomi, dan budaya yang memungkinkan adanya praktik kebebasan politik secara bebas dan setara.

Selain terdapat prinsip dan ciri-ciri demokrasi, perlu kita ketahui bahwa terdapat banyak macam-maca demokrasi yang telah menjadi bagian dari suatu pemerintahan suatu negara di dunia. Berikut ini kita akan membahas macam-macam demokrasi berdasarkan kategori dibagi menjadi 3 bagian, yaitu berdasarkan penyaluran kehendak rakyat, berdasarkan hubungan antar kelengkapan negara, dan berdasarkan prinsip ideologi. Berikut penjelasannya.

Macam-Macam Demokrasi

1. Demokrasi berdasarkan penyaluran kehendak rakyat
  • Demokrasi langsung
    Demokrasi langsung merupakan sistem demokrasi yang megikut sertakan seluruh rakyat dalam pengambilan keputusan negara.
  • Demokrasi tidak langsung
    Demokrasi tidak langsung merupakan sistem demokrasi yang digunakan untuk menyalurkan keinginan dari rakyat melalui perwakilan dari parlemen.


2. Demokrasi Berdasarkan Hubungan antar Kelengkapan Negara
  • Demokrasi perwakilan dengan sistem refrendum
    Merupakan sistem demokrasi yang dimana rakyat memilki perwakilan untuk menjabat diparlemen namun tetap dikontrol oleh rakyat dengan sistem refrendum.
  • Demokrasi perwakilan dengan sistem parlementer
    Merupakan sistem demokrasi yang didalamnya terdapat hubungan kuat antara badan eksekutif dan badan legislatif.
  • Demokrasi perwakilan dengan sistem pemisahan kekuasaan
    Merupakan sistem demokrasi dimana kedudukan antara eksekutif dan legislatif terpisah, sehingga keduanya tidak berkaitan secara langsung seperti sistem parlementer.
  • Demokrasi perwakilan dengan sistem refrendum dan inisiatif rakyat
    Merupakan sistem demokrasi gabungan dari demokrasi perwakilan/tidak langsung dan demokrasi secara langsung. Dalam sistem tersebut masih tetap ada badan perwakilan namun dikontrol oleh rakyat melalui refrendum dan sifatnya obligator dan fakultatif.

3. Berdasarkan prinsip Ideologi
  • Demokrasi liberal
    Demokrasi liberal adalah demokrasi berdasarkan atas hak individu suatu warga negara yang menekankan sebuah kebebasan setiap individunya dan sering mengabagikan kepentingan umum.
  • Demokrasi Rakyat
    Demokrasi rakya adalah demokrasi berdasarkan atas hak pemerintah dalam suatu negara yang didasari dari paham sosialisme dan komunisme yang mementingkan kepentingan negara dan kepentingan umum.
  • Demokrasi pancasila
    Demokrasi pancasila adalah demokrasi yang bersumber dari tata nilai sosial dan budaya bangsa Indonesia dengan berdasarkan musyawarah dan mufakat yang mengutamkakn kepentingan umum. Demokrasi pancasila merupakan ideologi negara Indonesia dan berasal dari Indonesia.

sumber : http://www.pelajaran.co.id/2016/16/macam-macam-demokrasi-dan-penjelasannya.html

 
biz.